Mengenal Dampak Pemerintahan 12 Kaisar
1.1.Divus Julius
1.1.1.
Latar Belakang
Divus Julius Caesar
adalah seseorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya
terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus,
melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania dan memperkenalkan pengaruh
Romawi terhadap Gaul (Perancis). Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah
perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi dan memulai
reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi
diktator seumur hidup dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam
republik tersebut.
Caesar meninggal pada
tahun 44 SM akibat ditusuk mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator
Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya memicu perang saudara kedua yang menjadi
akhir Republik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki
dan putra angkatnya Kaisar Augustus.[1]
1.1.2.
Dampak Pemerintahan
Karya terpenting Caesar ialah
penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya tetap berada di bawah
kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa itu, semuanya
"diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan
Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa
Latin masa itu.
Penaklukan Caesar atas Gaul juga
pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena menyediakan pelindung buat
Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara. Sesungguhnya
penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.[2]
1.2. Divus Augustus
1.2.1.
Latar Belakang
Augustus adalah kaisar
Romawi setelah Julius Caesar. Ia adalah anak angkat dari Julius Caesar dan
termasuk orang terdekatnya. Ia memiliki nama asli Gaius Octavianus atau sering
disebut Octavian yang lahir pada 63 SM. Augustus dididik oleh Julius Caesar
dengan kemiliteran dan politik. Setelah kematian Julius Caesar, Romawi
mengalami banyak pergumulan politik untuk merebut kekuasaan.
Banyak bangsawan dan
tokoh politik yang mengincar kedudukan kaisar Romawi, termasuk pula Augustus.
Mereka semua terlibat dalam pertempuran sengit untuk merebut tahta kaisar.
Kecerdikannya membuahkan hasil dan akhirnya mereka memenangkan pergulatan
politik dan akhirnya Augustus menjadi kaisar Romawi. Daerah kekuasaannya
kemudian dibagi duaa, Mark Anthony dibagian timur dan Augustus dibagian barat.
Dalam perjalanan mereka,
mereka sering berseliih paham karena perempuan. Pasalnya Anthony lebih sibuk
mengurusi perempuannya yaitu Cleopatra dibanding mengurus wilayah
kepemimpinannya. Sedangkan Augustus sangatlah fokus terhadap wilayah
kekuasaannya. Semakin lama perbedaan prinsip diantara mereka berdua semakin
meruncing dan meletuslah peperangan diantara mereka. Kemudian Mark Anthony dan
Cleopatra akhirnya bunuh diri. Setelah kematian Mark Anthony, mutlaklah
Augustus menjadi penguasa tunggal Romawi.[3]
1.2.2.
Dampak Pemerintahan
Selama pemerintahannya,
diadakan banyak perbaikan. Senat dibersihkan dari orang-orang yang kurang
bermutu. Para veteran ditempatkan di koloni-koloni atau diatas tanah milik yang
disubsidi negara. Augustus juga berusaha untuk memperbaiki moral rakyatnya. Ia
menghidupkan kembali agama negara dan membangun kembali banyak kuil.
Untuk negaranya secara
keseluruhan, augustus menyelenggarakan sensus terhadap penduduk serta harta
kekayaan sebagai dasar untuk memperoleh tenaga-tenaga baru angkatan dan untuk
pemungutan pajak. Ia memulihkan kepercayaan kepada pemerintah dan mengisi lagi
perbendaharaan kekaisaran, memulai departemen pekerjaan umum yang efisien dan
memajukan kedamaian dan kemakmuran.[4]
1.3. Tiberius
1.3.1.
Latar belakang
Tiberius adalah seorang
kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 14 sampai 37 M. Tiberius adalah putra
dari Tiberius Claudius Nero (dinasti claudian) dan Livia Drussila. Ibunya
menceraikan ayahnya dan menikah dengan Augustus tahun 39 SM, sehingga Tiberius menjadi
anak tiri Augustus. Tiberius menikah dengan putri Augustus, Yulia ( dari istri
Augustus bernama Scribonia) dan kemudian diadopsi serta dijadikan ahli waris
Augustus, dengan nama Tiberius Julius Caesar.[5]
Tiberius menjalani tugas militer pertama kali di
Perang Cantbria sebagai tribune militer.
Selanjtnya dengan memerintah wilayah Transalphine Gaul. Tiberius melakukan
perjalanan ke Rhodes,lalu kembali ke Roma untuk memperkenalkan putanya Drusus
kepadakehidupan masyarakat Roma.
Tiberius merupakan sosok pemimpin yang tegas dan
menerapkan hukum dengan keras kepada orang-orangnya. Hubungan Tiberius dengan
kaisar sebelumnya Augustus sangat dekat, bahkan sebelum kematian Augustus
menitipkan gulungan surat. Gulungan surat inilah yang dibaca Tiberius di depan
para senator, bagian dari isinya ialah mengajukan nama Tiberius sebagai penerus
jabatan kaisar Roma.
Tiberius meningalkan surat wasiat yang ditulisnya dua
tahun sebelum kematiannya, yang berisi bahwa Germanicus putra Gaius dan Drusus
putra Tiberius disebut sebagai pewaris takhta secara bersamaan.[6]
1.3.2.
Dampak Pemerintahan
Selama masa
pemerintahannya tentara Romawi menderita kekalahan di Jerman, sehingga ia
terpaksa memindahkan garis perbatasan kekaisarannya ke sungai Rhein. Persoalan
di dalam negeri menyuramkan masa pemerintahannya. Pada tahun 26 ia mengasingkan
diri ke Capri, meninggalkan pemerintahan di tangan wali kota Roma.
Ketidakhadirannya membuka kesempatan bagi Aelius Sejanus, kapten pasukan
pengawal kekaisaran, untuk menyusun rencana menggulingkan kaisar. Pada tahun
31, rencananya hampir sempurna ketika Tiberius mencium kegiatan mereka. Sejanus
dihukum mati dan rencana mereka digagalkan. Tetapi pengaruhnya sangat buruk
terhadap Tiberius. Ia menjadi semakin pencuriga dan bengis, sehingga setiap
desas-desus yang menentangnya akan mendatangkan bencana bagi orang yang
dicurigainya.[7]
1.4. Gaius Caligula
1.4.1.
Latar Belakang
Gaius lahir tanggal 31 Agustus, saat ayahnya menjabat
sebagai consul, dan tempat lahirnya
diperkirakan di desa Ambitarvium. Di
sebut “Caligula” karena dia bertumbuh besar, namun mengenakan seragam mini
tentara. Sehingga Caligula dalam artinya ialah “bot kecil”. Gaius memiliki
pemikiran yang licik untuk meraih jabatan kaisar dengan dekat kepada Ennia,
istri Naevius Macro. Menurut sebagian orang Ennia inilah yang memberikan racun
pada Tiberius dan Gaius membantu dengan menutupkan Tiberius dengan bantal saat
masa kritis
Pada tanggal 24 Januari, sekitar jam tujuh, Gaius
merasakan mual akibat terlalu banyak makan di perjamuan pada malam sebelumnya.
Namun, teman-temannya meyakinkan Gaius untuk keluar. Dan tiba-tiba Chaerea
menikamkan pedang ke leher Gaius. Dia mati di umur 29 tahun, setelah memerintah
selama 3 tahun, 10 bulan, dan 8 hari. Mayatnya dilakukan kremasi dan
memakamkannya.[8]
1.4.2.
Dampak Pemerintahan
Di bawah pemerintahan
Caligula ia sangat disukai. Ia mengampuni tawanan politik, menurunkan pajak,
menyelenggarakan hiburan untuk rakyat, untuk menarik simpati rakyat
terhadapnya, tetapi tidak lama kemudian ia
mulai menunjukkan kelemahan wataknya. Ia dituntut agar dirinya dipuja
seperti dewa.
Caligula
menghambur-hamburkan dana yang telah dikumpulkan oleh Augustus dan Tiberius
dengan susah payah, sehingga perbendaharaan negara menyusut dengan cepat. Untuk
mengisinya kembali ia memakai cara kekerasan, penyitaan harta benda, warisan
yang dipaksakan dan segala macam bentuk pemerasan lainnya. Akhirnya, ketika
kelalimannya sudah melewati batas ia dibunuh seorang perwira pasukan pegawai
kekaisaran.[9]
1.5. Divus Claudius
1.5.1.
Latar Belakang
Claudius dilahirkan pada
tahun 10 SM di kota Lugdunum di Galia (Lyons, Prancis modern). Ibunya adalah Antonia Minor, putri bungsu Marcus
Anthonius dengan Octavia, dan ayahnya adalah Drusus, adik lelaki Tiberius. Karena ibunya adalah
keponakan kaisar Augustus, Claudius berkerabat dengan Augustus, dan pamannya Tiberius akan
menjadi kaisar, sehingga Claudius sudah menjadi orang penting bahkan sejak
masih anak-anak. Dia memiliki seorang kakak perempuan dan seorang kakak lelaki, Germanicus (yang
kemudian menjadi ayah Caligula). Ayah Claudius
meninggal mendadak ketika Claudius berusia satu tahun, sehingga Claudius
akhirnya diasuh oleh ibunya Antonia dan neneknya Livia. Mereka menyewa
sejarawan livius untuk mengajarkannya sejarah.
pada tahun 37
M, ketika
Claudius berusia 46 tahun, Caligula memutuskan mengangkatnya
sebagai konsul. Mungkin dia ingin mengingatkan rakyat bahwa mereka dulu begitu
menyukai ayah Caligula yang merupakan kaka
Claudius, Germanicus. Caligula sering mengolok-olok dan
mempermainkan Claudius, dan membuat Claudius menderita. Namun rakyat jadi lebih
memperhatikan Claudius.
Empat tahun kemudian ketika
Caligula dibunuh, rakyat menyadari bahwa Claudius merupakan satu-satunya
keturunan Augustus yang masih hidup, jadia dia
pun diangkat menjadi kaisar. Claudius ketika itu berusia 50 tahun. Rakyat mungkin
tidak berharap banyak padanya namun ternyata Claudius memerintah dengan baik -
kecacatannya tidak menghalanginya menjadi orang yang cerdas.
Claudius membuat Kekaisaran Romawi menjadi lebih luas dengan mengirim pasukan untuk menaklukan Britania (Inggris modern), dan dengan
pengambilalihan politik di berbagai tempat, termasuk Yudea (Israel modern). Dia juga membuat sistem pengadilan
menjadi lebih adil, meskipun dia mudah dibujuk dan kadang-kadang tidak dapat
menjadi seadil yang dia inginkan. Dia juga memberi lebih banyak hak kepada para
budak. Dan dia membangun pelabuhan besar di Ostia,
memudahkan pengiriman gandum ke Roma dari Afrika dan mesir melalui laut.[10]
1.5.2.
Dampak Pemerintahan
Dibawah pemerintahan
Claudius, pemerintahan Roma menjadi birokratis, dipimpin oleh pelbagai komisi
dan sekretariat. Claudius memperluas hak kewarganegaraan Romawi kepada penduduk
yang berkedudukan tinggi di provinsi-provinsi. Claudius berusaha keras untuk
mengembalikan dominasi agama Romawi kuno dalam masyarakat seperti pada masanya
dahulu. Ia sangat anti pada kepercayaan asing.[11]
1.6. Nero
1.6.1.
Latar Belakang
Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus (15 Desember
37- 9 Juni 68), lahir Lucius Domitius Ahenobarbus, juga disebut Nero Claudius
Caesar Germanicus, adalah kaisar Romawi kelima dan terakhir dari dinasti
Julio-Claudian. Nero diadopsi oleh pamannya, Claudius untuk menjadi penerus
takhtanya. Ia naik takhta pada tanggal 13 Oktober 54 karena kematian Claudius.
Nero
berkuasa dari tahun 54 sampai tahun 68, yang fokus lebih besar dengan
diplomasi, perdagangan, dan meningkatkan budaya ibukota kekaisaran. Ia
memerintahkan pembangunan teater dan permainan atletik. Kekuasaannya juga
berhasil memenangkan perang dan berdamai dengan kekaisaran
Parthian (58–63) dan menambah tali
hubungan diplomasi dengan Yunani. Pada tahun 68, kudeta militer menurunkan
Nero. Ia akan menghadapie ksekusi,dania di laporkan bunuh diri.[12]
1.6.2.
Dampak Pemerintahan
Dalam bidang Politik
Terbentuknya suatu Negara merupakan kehendak dari individindividu. Oleh karena
itu yang berhak mengatur dan menetukan adalah individu-individu tersebut.
Dengan kata lain kekuasaan Negara yang tertinggi (kedaulatan) dalam suatu
Negara berada di tangan rakyat. Hal inilah yang kemudian melahirkan Negara
demokrasi. Agar supaya kebebasan dan kemerdekaan individu tetap dihormati dan
dijamin, maka harus disusun, dibentuk Undang-Undang Hukum parlemen dan
sebagainya.
Dalam Bidang ekonomi
Liberalisme dalam bidang ekonomi menghendaki adanya system ekonomi yang bebas.
Sewtiap individu, setiap orang harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk
berusaha, memilih pekerjaan yang disukai, mengumpulkan harta dan sebagainya.
Pem,erintah tidak boleh mencampuri dalam kehidupan ekonomi, karena masalah itu
adalah masalah individu.
Dalam Bidang agama
Liberalisme menganggap masalah agama adalah masalah individu, maka tiap-tiap
individu harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih agama yang
disukainya. Pemerintah tidak boleh ikut campur tangan dalam masalah agama.
Liberalisme di bidang agama menghendaki adanya kebebasan untuk memilih agama
yang disukainya dan bebas beribadah menurut agama yang dianutnya.[13]
1.7. Galba
1.7.1.
Latar Belakang
Galba (Servius Sulpicius Galba Caesar Augustus). Lahir tanggal 24
Desember 3 SM, adalah Kaisar Romawi selama tujuh bulan dari 68 menjadi 69.
Perhatian utama Galba selama pemerintahan singkat nya memulihkan keuangan
negara, dan untuk tujuan ini dia melakukan sejumlah langkah tidak biasa, yang
paling berbahaya penolakannya untuk membayar Praetorians pahala yang dijanjikan
dalam nama-Nya.
Otho merasa tidak adi dan ingin
membalas dendam kepada Galba. Pada tanggal 15 Januari 69 Galba berangkat untuk
memenuhi pemberontakan, meskipun ia begitu lemah bahwa ia harus dibawa dalam
tandu. Dia bertemu dengan pasukan kavaleri Otho dan tewas di dekat Lacus
Curtius. Salah satu penjaga, perwira Sempronius Densus, meninggal membela
dirinya. Piso tewas setelah itu.[14]
1.8. Otho
1.8.1.
Latar Belakang
Otho lahir 28 April 32 – 16 April 69, adalah kaisar
Romawi selama 3 bulan
menggantikan Galba. Dia memerintahan dari 15 Januari 69-16 April 69.
Kaisar mengirim dia pergi sebagai gubernur ke provinsi terpencil Lusitania (yang
sekarang bagian dari baik modern Portugal dan
Spanyol).Pada saat yang sama ketakutan warga lebih bijaksana dan terhormat yang
disembuhkan oleh tindakan dan aksi nyata Otho tentang niatnya untuk memerintah
dengan adil.
Otho segera bertindak pada masa kekaisarannya
armada dikirim untuk mengamankan Liguria,
dan pada tanggal 14 Maret dengan harapan mencegah masuknya pasukan Vitellius ke Italia.
Serangan dari Komandan Vitellius 'sekarang memutuskan untuk membawa pada
pertempuran yang menentukan, Pertempuran Bedriacum, Otho dengan tidak sabaran
untuk saling menyerang terhadap Vitellius.
Setelah memimpin kekaisaran selama beberapa tahun,
Otho memutuskan untuk pensiun. Namun berita mengejutkan pagi-pagi tanggal 16
April 69 ia menusuk dirinya di jantung
dengan belati, yang telah tersembunyi di bawah bantalnya, dan wafat. Abu Otho
itu ditempatkan dalam sebuah monumen sederhana. Dia telah memerintah hanya tiga
bulan. Pemakamannya dirayakan sekaligus, seperti yang berharap. Sebuah makam
polos didirikan untuk menghormatinya di Brixellum, dengan tulisan sederhana
DIIS Manibus Marci Othonis.[15]
1.9. Vitellius
1.9.1.
Latar Belakang
Vitellius (bahasa Latin: Aulus Vitellius Germanicus
Augustus; Dalam Klasik Latin, nama Vitellius akan
tertulis sebagai AVLVS VITELLIVS GERMANICVS AVGVSTVS) lahir 24 September 15 adalah Kaisar Romawi selama delapan bulan, dari 16 April - 22
Desember 69. Vitellius diproklamasikan kaisar mengikuti suksesi cepat dari
kaisar sebelumnya Galba dan Otho, dalam satu tahun perang saudara yang dikenal
sebagai Tahun Empat Kaisar.
Pada bulan Juli 69, Vitellius
mendapat kabar bahwa tentara di provinsi paling timur telah menyatakan seorang
kaisar saingan yang merupakan komandan mereka, Titus Flavius
Vespasianus. Segera setelah
diketahui bahwa tentara Timur, Dalmatia,
dan Illyricum telah menyatakan untuk Vespasianus, Vitellius,
sepi oleh banyak pengikutnya , akan mengundurkan diri judul kaisar.
Vitellius sudah bermaksud untuk
menyerahkan surat pengunduran diri menjadi seorang kaisar, pada pintu masuk
pasukan Vespasianus ke Roma ia diseret keluar dari tempat persembunyian ada
memukul. Tubuhnya dilemparkan ke sungai Tiber menurut Suetonius bahwa Vitellius
dipenggal dan kepalanya diarak keliling Roma, dan istrinya menghadiri
penguburannya dan saudara serta putranya juga tewas.[16]
1.10.
Divus Vespasian
1.10.1.
Latar Belakang
Bernama lengkap Titus
Flavius Vespasianus, lahir pada 17 November 9, di dusun kecil Falacrina, di
pinggiran Reatre. Vespasian menikah dengan Flavia Domitilla dan memiliki anak
yaitu Titus, Domitian, dan Domitilla. Melihat pemerintahan pada masa itu kacau,
Vespasian berambisi menjadi kaisar.
Setelah ikut
konspirasi menjatuhkan Vitellius akhirnya pada bulan juli tanggal 11, Vespasian
akhirnya dinobatkan sebagai seorang Kaisar. Pada masa akhir hidupnya ia pergi
ke Cutiliae dan ke tempat peristirahatan musim panas di dekat Reate. Namun ia tetap melanjutkan tugas-tugas kekaisaran
seperti biasa. Vespasian hampir pingsan karena diare parah, lalu dia mencoba
bangkit serta akhirnya dia tumbang di tempat. Vespasian wafat tanggal 23 Juni,
saat itu Vespasian berumur 69 tahun, 7 bulan, dan 7 hari.[17]
1.10.2.
Dampak Pemerintahan
Dimasa pemerintahan
Vespasian dia memperkuat garis depan dengan mengubah status kerajaan-kerajaan
yang tidak sendiri menjadi propinsi-propinsi. Keuangan negara dipulihkan dengan
penghematan disegala bidang dan pemungutan pajak-pajak baru.[18]
1.11.
Divus Titus
1.11.1.
Latar Belakang
Titus lahir tanggal 30 Desember, pada masa mudanya dia
memiliki reputasi dalam berpidato. Dalam pemerintahan Titus memperlihatkan
reputasi sebagai tribune militer yang
aktif dan efisien. Titus menikah dengan Marcia Furnillla. Kecakapan dan
ketangkasannya dalam perang di Yerusalem membuat dia dipandang dengan kekaguman
oleh kalangan pasukannya.
Namun, ia memiliki sifat pemberontak, dengan
memanfaatkan kekuasaannya dia senang berpesta pora dengan nafsu seks. Dalam
pemerintahannya terjadi beberapa bencana dengan meletusnya gunung Vesuvius di
Campania dan kebakaran di Roma selama tiga hari tiga malam, di situlah tampak
dia memiliki perhatian besar terhadap rakyatnya dengan memberikan bantuan pada
korban dengan menggunakan uang pribadinya
Domitian yang merupakan adik Titus melakukan beberapa
konspirasi, namun dengan baik hati Titus tidak menghakimi adiknya tersebut.
Sosok pemaaf yang jelas tegambar dalam sifatnya membuat Titus dikenang oleh
masyrakat. Pada bulan September tepat pada umur 42 tahun Titus wafat di tempat
sama seperti Vespasianus wafat. Seluruh rakyatnya berkabung dan para senat
langsung rapat untuk menentukan arah pemerintahan sekaligus mengingat kebaikan-kebaikan yang diperbuat oleh Titus.[19]
1.11.2.
Dampak Pemerintahan
Dalam pemerintahan Titus
ia membentuk sebuah komisi penyelamat dan dia berusaha sekuat tenaga untuk
menyelamatkan sebanyak mungkin korban bencana itu. Titus bahkan menjual
sebagian harta pribadinya untuk disumbangkan pada mereka yang membutuhkan. Dia
juga mendirikan bangunan-bangunan baru.[20]
1.12.
Domitian
1.12.1.
Latar Belakang
Domitian lahir di jalan
Delima pada abad 51, yang membentuk bagian dari distrik keenam Roma. Di
kemudian hari ia mengubah tempat lahirnya menjadi Kuil Keluarga Flavius. Banyak
orang setuju bahwa Domitian mengalami masa muda yang didera kemiskinan dan agak
tidak layak, bahkan tanpa sebentuk piring perak pun diatas meja keluarganya.
Selama perang melawan
Vitellius, Domitian bersama pamannya, Flavius Sabinus, serta sejumlah pendukung
mereka, melarikan diri ke Capitol. Namun saat musuh membakar kuil, Domitian yang
bersembunyi di malam hari di tempat tinggal pengurus kuil dan di siang hari
menyamar sebagai pemuja Isis, mencari perlindungan diantara para pendeta yang
entah berasal dari ordo mana.[21]
Untuk mendapatkan
reoutasi militer yang bisa cukup menandingi reputasi saudaranya, Titus, maka ia
merencanakan penyerangan yang tidak terlalu penting ke Galia dan Jerman yang
akhirnya digagalkan oleh teman-teman ayahnya. Dari enam jabatan consul yang
dinikmati Domitian sebelum menjadi kaisar, hanya satu yang tidak merupakan
prnunjukan awal yang dihibahkan kepadanya. Karena Titus mundur untuk memberinya
jalan.
Pada saat kematian
Vespasian, Domitian menawarkan hadiah dua kali lipat kepada pasukan dan dia
menyatakan tegas kalau surat wasiat ayahnya pasti sudah diganti, karena awalnya
dia mendapatkan setengah bagian kekaisaran. Dia tidak pernah berhenti
berkomplot, baik secara rahasia ataupun terbuka.[22]
1.12.2.
Dampak Pemerintahan
Diawal pemerintahannya
Domitian selalu menghabiskan waktu berjam-jam untuk tidak melakukan apa-apa
selain menangkap lalat dan menusuknya dengan pena setajam jarum. Dia memerintah
dengan gaya yang tidak stabil. Bisa dikatakan kebajikannya sama banyaknya
dengan kekejamannya. Kemudian dia mengubah kebaikan menjadi kekejaman juga.
Domitian juga memberikan
banyak hiburan luar biasa tidak hanya di Amfiteater tetapi juga di Circus. Dia
pun tidak melupakan pertandingan Quaestorian yang dia hidupkan kembali. Dia
juga mengadakan pertandingan Saecular, memastikan tanggalnya dengan perhitungan
lama serta menghabiskan pertanyaan Claudius yang lebih baru.
Perbuatan baik serta
pengekangan diri yang dia lakukan ternyata tidak bertahan lama. Meskipun
kekejamannya muncul lebih cepat daripada kerakusannya. Dia banyak menghukum
mati senator termsuk sejumlah mantan consul. Setelah menekan pemberontakan
Antonius, Domitian menjadi semakin kejam dan juga berbelit-belit dan licik
sekaligus. Domitian juga membuat sejumlah inovasi sosial. Dia menghentikan
distribusi bingkisan makanan, memperbaiki tradisi melakukan makan malam resmi.
Dia berlaku adil dan menyelesaikan banyak masalah hukum yang luar biasa di
Forum.Sejak dari tahun-tahun awal, domitian secara konsisten berlaku tidak
hormat dan lancang baik dalam kata-kata maupun tindakannya. Dan ketika saat
penobatannya, Domitian menyombongkan diri kepada senat karena dia dianugerahi
kekuasaan kekaisaran penuh ditangannya.[23]
Referensi...
Situmorang Jonar T.H, Sejarah Gereja Umum, Yogyakarta : ANDI,
2010
Suetonius, Dua Belas Kaisar, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2012
Tenney Merrill C, Survey Perjanjian Baru, Malang: Gandum Mas, 2003
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Augustus,
diakses pada 13 Nop. 15
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Clauidus,
diakses pada 16 Nop. 15
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Galba,
diakses pada 16 Nop. 15
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Julius_Caesar.
Diakses pada 13 Nop. 15
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Nero, diakses pada 16 Nop. 15
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Otho,
diakses pada 16 Nop. 15
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Vitellius,
diakses pada 16 Nop. 15
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tiberius,
diakses pada 13 Nop. 15
http://warofweekly.blogspot.com/2010/10/julius-caesar-romawi.html,
diakses pada 13 Nop. 15
http://imajinasiteofanik.blogspot.com/2014/10/neo-teologi-melacak-akar-dan-manifesto.html,
diakses pada 16 Nop. 15
[4] Jonar
T.H. Situmorang, Sejarah Gereja Umum, (Yogyakarta
: ANDI, 2010), 67-68
[6]
Suetonius, Dua Belas Kaisar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), 157-216
[7] Merrill
C. Tenney, Survey Perjanjian Baru,
(Malang: Gandum Mas, 2003), 7
[8]
Suetonius, Dua Belas Kaisar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), 217-26
[9] Merrill
C. Tenney, Survey Perjanjian Baru,
(Malang: Gandum Mas, 2003), 8
[11] Jonar
T.H. Situmorang, Sejarah Gereja Umum, (Yogyakarta
: ANDI, 2010), 80
[13] http://imajinasiteofanik.blogspot.com/2014/10/neo-teologi-melacak-akar-dan-manifesto.html,
diakses pada 16 Nop. 15
[17]
Suetonius, Dua Belas Kaisar, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2012), 413-434
[18] Merrill
C. Tenney, Survey Perjanjian Baru,
(Malang: Gandum Mas, 2003), 13
[19] Suetonius,
Dua Belas Kaisar, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2012), 435-444
[20]Merrill
C. Tenney, Survey Perjanjian Baru,
(Malang: Gandum Mas, 2003), 13
[21]
Suetonius, Dua Belas Kaisar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), 445-446
[22]
Suetonius, Dua Belas Kaisar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), 447-448
[23]
Suetonius, Dua Belas Kaisar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), 448-462
Comments
Post a Comment